29 November 2008

A Thought in a Teaspoon of Crème Dessert

Sebentar lagi UAS – deadline di depan mata, tapi masih aja gw duduk-duduk di sini. Sibuk sendiri bermain dengan pikiran, bukan dengan ide-ide untuk mengeksekusi konsep kreatif iklan KAWASAN RESAPAN AIR di LEMBANG. Stop! Ugh, eneg bacanya juga. Mungkin kejenuhan yang didukung cuaca menghasilkan kemalasan yang luar biasa. Sial…


Dan di sinilah gw – masih di depan computer butut (sial, monitornya blur!) dengan semangkok chocolate crème dessert.


Jason Mraz yang ganteng juga ngga keberatan tuh nemenin gw :) Dari sebulan yang lalu dia ngamen aja di depan gw padahal ngga gw bayar-bayar. Cinta kali dia ma gw – haha… Well, this crème dessert is just – perfect (FYI: it’s Elle & Vire and you can get it in your closest supermarket). A melting of liquid chocolate in your tongue in the middle of rainy evening would never be better than NOW!

And a teaspoon of chocolate crème dessert has brought me into this simple thought. Kenapa kita memilih teman-teman terbaik? OK. Kenapa gw memilih teman-teman terbaik? Mungkin kalo gw yang harus jawab: karena rasa percaya, yang pada akhirnya akan membawa kita kepada rasa nyaman dan aman untuk bersama-sama bahkan menjaga hubungan dengan pribadi tersebut. Akhirnya gw bilang juga nih. Posting yang judulnya ‘Cerita dari Mimpi’ berisikan beberapa karakter teman-teman gw. Hanya beberapa.

Kenapa hanya beberapa? Sebenernya gw pengen masukin semua, tapi nanti akan jadi novel – bukan cerita buat blog lagi. Hehe… Kenapa gw pilih beberapa orang tersebut? Karena mereka adalah beberapa teman terpenting di dalam otak gw. Mungkin ngga di dalam hati, tapi di otak. Dengan merekalah gw paling sering berinteraksi, saling mengasah satu sama lain. Saling melukai dan membalut :) Tidak semua dari mereka adalah teman terbaik, tapi mereka tetap tinggal di dalam hati dan memori. Beberapa dari mereka mengecewakan,tapi kebaikan mereka ngga pernah terhapus dari hati. Begitu juga dengan luka. Luka bisa sembuh tapi memori masih menampung banyak peristiwa.

Gw pernah memikirkan hal ini ketika sedang ngobrol di YM sama temen gw yang di Jakarta. Hayo, kerja kok ngobrol :) Dia melankolis nih, kangen sama temen yang ini dan temen yang itu. WAJARLAH. Mungkin proses adaptasi di lingkungan kerja baru dan kembali ke kota asal. Mungkin berhadapan dengan kenyataan membuat temen gw itu merindukan masa-masa konyol waktu kuliah, yang sebenernya bisa dikatakan sebagai masa santai dalam hidup. Betul ngga, Bu? Teman-teman, baik atau jahat – selalu ada di memori.

Dua minggu lalu dia dan beberapa teman lainnya baru diwisuda. Akhirnya! Waktu wisuda, ada dua temen gw yang lain – Arra dan Dina yang membuatkan sebuah video singkat. Sederhana juga sih, dadakan. Cuma foto-foto masa kuliah yang dikasih liat bareng lagu Graduation-nya Vitamin C. Simple but touchy. Gw adalah orang yang menyukai hari ini dan masa depan, gw ngga terlalu suka dengan masa lalu. Karena ngga bisa diubah. Memang ada beberapa hal indah di dalamnya, tapi ngga bisa diulang juga. Jadi gw suka hari ini karena gw hidup hari ini, dan gw suka masa depan karena di sana ada rencana dan harapan. Nah, video itu mampu membuat gw kembali ke masa lalu – reminiscing of those good old. Karena backsound-nya tentang persahabatan, hal itu pula yang mampir ke otak gw. Gw mulai mengingat-ingat hari-hari kemarin dan orang-orang yang ada di dalamnya. Ternyata lebih banyak teman yang menjejakkan kesan buruk di dalam hati gw, tapi seperti yang gw bilang – mereka ngga pernah bisa terhapus dari memori. Karena mereka pun pernah menabur kebaikan bagi hati kita. Ya kalo ngga, pasti musuhan.

Kenapa kita lebih mudah mengingat hal-hal buruk? Kenapa GW lebih mudah mengingat hal-hal buruk? Mungkin rasa sakit yang gw ingat, bukan tindakan mereka. Rasa sakit itu hilang, tapi kesan yang mereka berikan ngga. Nah, anehnya – tetep aja gw memasukkan beberapa teman tersebut ke dalam daftar orang penting di dalam cerita gw. Karena mereka mendewasakan hati gw. Hal-hal itu yang membuat gw hidup dan semakin dewasa sampai hari ini. Mereka membuat kita berkembang (gila, gw metal banget sehh! Melankolis gini). Ya, mungkin itu jawabannya. Alasan kita memilih beberapa teman terbaik dan menyimpan mereka di dalam kotak khusus dalam memori kita.

No comments:

Post a Comment