16 November 2008

dream a dream

“And Cinderella and the prince lived happily ever after.” I LOVE FAIRYTALES.
“You know that this is just a fairy tale right, sweetheart? And things aren’t always happening like this in you real life. I think that you just should know that now.” Ini yang diomongin Carrie ke anaknya Charlotte waktu dia selesai bacaain cerita Cinderella di Sex and the City: the Movie.
Every woman has a little girl inside – this is one thing I always believe. Setiap perempuan pasti punya dua sisi: a big girl and a little girl. BIG GIRL tau bahwa dia hidup di dunia nyata – ngga semanis fairy tale, tapi LITTLE GIRL ngga pengen menyangkal keinginannya untuk bermimpi dan keyakinannya terhadap mimpi (indah tentunya). BIG GIRL tau bahwa dia bukan Cinderella dan kehidupannya ngga akan pernah menjadi semanis kehidupan Cinderella, tapi LITTLE GIRL tau bahwa dia berhak untuk tetap percaya dan berharap agar kelak suatu saat kehidupannya akan jadi semanis Cinderella. Setiap perempuan adalah big girl dan little girl dengan kadar yang berbeda di dalam dirinya. Believe it or not, women use these girls to survive.

Gw adalah salah satu perempuan dengan kadar little girl yang seringkali dominan. Mungkin 60-40. Sampe hari ini, gw masih percaya sama mimpi-mimpi gw, dan masih berharap suatu hari mimpi-mimpi gw itu jadi kenyataan. Silly, huh? Iya. Gw masih berharap suatu hari kehidupan gw bakal jadi semanis kehidupan Cinderella. Mimpi itu beda sama target :) Iya, kan? Mimpi sifatnya ngarep doang sedangkan target sifatnya realistis, tapi ngga mimpi sama dengan ngga idup buat gw. That’s why I never dream small, I always dream big. Because they are dreams!

That Cinderella still lives inside of me: that modern Cinderella. Old Cinderella cried because she cannot get her dreams and then fairy mother came to make a way so her dreams would be true. Well, this modern Cinderella dreams and tries to live her dreams. If she cannot get her dreams, she leaves it and goes to another dream. The similarity is: they keep on dreaming and never let it go.

There’s this girl friend told me, “Halah Gab, lo kalo mimpi ngga usah tinggi-tinggi. Ngga usah gede-gede!” It’s quite hurting to have a girl friend who never believe in your dreams. Setidak-tidaknya, pasti akan lebih menyenangkan kalau dia tidak percaya – dia membiarkan gw menyusun mimpi dan hanya tertawa. Bukan menjatuhkan.
This is my answer, “Itu kan mimpi. Sukur-sukur kalo kesampean, ya kalo ngga – namanya juga cuma mimpi.” Karena gw masih punya 40% big girl di dalem diri gw. Kalo mimpi gw ngga kesampean, 40% bagian diri gw ini akan jadi penawarnya dan membuat gw bertahan. That’s why I always dream big.

No comments:

Post a Comment