29 November 2008

aku tidak pernah berhenti

Aku sayang kamu, kamu tahu itu. Aku pun tahu – kamu menyayangiku.

Aku tak peduli sebanyak apa kamu menyayangiku.

Aku hanya perlu tahu – kamu cinta aku. Titik.


Aku selalu menyayangimu, berkali-kali.

Tak pernah habis sampai hari ini.


Bahkan ketika aku pikir rasa itu hilang…

Rasa itu ada di sini – tersembunyi jauh di dalam diriku.

Bukan lagi di hatiku, dirimu adalah separuh aku.


Aku masih mau – menyayangimu. Terus.

Aku tak mau selesai – menyayangimu.

Karena menyayangimu membuatku – merasa.

Setidaknya aku tersenyum dan menangis.


Seperti ketika kamu dan aku – mencinta.

Aku bahagia, kamu bahagia.

Kita berdua bahagia. Terus.


Kita berselisih, ada perang dingin.

Namun tak sempat membuat kita tak bahagia.

Aku bahagia.


Kebahagiaan itu sempat padam. Berkali-kali.

Tak pernah benar-benar menyala kembali.

Aku berusaha, kamu tahu itu.

Aku tidak pernah berhenti.


Aku masih mau menyayangimu.

Sama seperti ketika kita bahagia.

Aku masih tahu kamu masih sayang aku.

Kamu pun masih tahu.

Aku tak pernah benar-benar berhenti menyayangimu.

Kebahagiaan saja yang berhenti. Aku tidak.


Kemarin baru saja aku mendapatkannya kembali.

Kebahagiaan.

Dan cinta.

Aku bahagia mencintaimu.

Dan dicintai olehmu. Membuatku bahagia.


Aku tak mau berhenti. Belajar.

Mencintai kamu. Dan merasakan kebahagiaan.

Kebahagiaan itu.


Aku cuma perlu kamu.

Yang tidak mau berhenti belajar. Mencintai aku.

Dengan benar.

Dengan hati.

Bahagia.



P.S: Buat kamu yang di sana, saya jadiin posting di blog ngga apa-apa kan? Makasih lo.

No comments:

Post a Comment