16 November 2008

Luxurious

Sekarang gw mau curhat ah di blog :) Jujur aja, kadang gw suka ngiri sama para perempuan high maintanance. Haha, silakan terpingkal-pingkal. Semua yang nempel di badan mereka – just seems really FINE. Bahkan waktu mereka cuma pake t-shirt, bermuda, dan thongs – mereka keliatan perfectly perfect. Yah, namanya juga nasib – kita ngga bisa milih mau dilahirin kaya gimana tapi kita bisa milih: mau memperlakukan diri kita seperti apa.

Masalahnya, gw mulai agak risih waktu ngeliat mereka yang high maintanance dan keribetan sendiri dengan penampilan mereka. Are all the things they’ve done worth it if compared to their comfortness? Susah buat dibayangkan – keliatan cantik, tapi ngga nyaman. Buat apa?

Luxury must be comfortable, otherwise it is not luxury. (Gabrielle ‘Coco’ Chanel)

Gw rasa quote ini pas banget untuk menggambarkan kemewahan. Kemewahan deket banget sama kecantikan. High maintanace is a part of luxury I think. Gimana bisa seseorang mendapatkan perawatan kalo bukan dari kemewahan? Maksud gw di sini, perawatan diri agar terlihat cantik bukanlah sebuah kebutuhan pokok buat manusia. Mungkin buat beberapa orang kebutuhan ini merupakan kebutuhan sekunder, tapi buat banyak orang lainnya di Indonesia kebutuhan ini adalah kebutuhan tersier. Balik, lagi – buat apa mendapatkan kemewahan kalau kemewahan tersebut ngga mendatangkan kenyamanan? Buat apa buang-buang duit kalo bikin ngga nyaman? Mungkin ini yang banyak dilupakan oleh banyak perempuan di zaman ini. If they got money to buy luxury, so why don’t spend it optimally? To buy luxury that gives comfortness :) Kan yang liat juga jadi enak…

No comments:

Post a Comment