20 October 2007

Finding My Own Way

Life is a matter of choice, dan kadang – sering, gw takut untuk menentukan pilihan. Gw tau semua pilihan itu ada konsekuensinya, ada untung ruginya – karena itu gw takut. Semua manusia pasti menginginkan sesuatu yang membuat dirinya merasa nyaman dan enak, kan… Yah, itulah manusia – ribet. Padahal, kan yang ngga enak itu belum tentu di ujungnya ngga enak juga – dan yang enak itu belum tentu di ujungnya enak juga. Apaan sih… Yah, begitulah.

Yup – that’s human.

… dan gw adalah salah satunya. Haha… Gw takut waktu harus memutuskan pilihan untuk sesuatu di dalam hidup gw. Seandainya bisa, gw lebih pilih untuk ngga memilih. Seandainya mungkin, gw berharap kehidupan ini berjalan lancar-lancar saja dan baik bagi semua pihak. Gw takut salah pilih. Gw takut resikonya. Gw takut ada beberapa pihak yang jadi ngga seneng sama gw (takut kehilangan penggemar mode: ON). Gw takut membuat beberapa orang kecewa. Gw takut… Ah! Payah! Penakut…

Then I thought: Tuhan pernah ngga ya kaya gini? Takut, serba salah… Gentar…
Then He answered directly: “Pernah.”

Dia bilang Dia pernah gentar dan sedih, waktu mau disalib. Dia bilang, bahkan pada waktu itu Dia berharap untuk ngga disalib – kalo bisa pilih, Dia pilih ngga mati dengan cara disalib. Dia bilang, Dia bener-bener takut sampe ngeluarin keringet darah.

Hah?! Gw ngga sampe keringet darah sih, tapi gw kan khawatir juga kalo ada yang marah sama gw – kalo ada yang kecewa sama gw, padahal gw sayang sama mereka (cari aman mode + ingin menyenangkan semua orang mode: ON). But I have to choose, make a decision that’s mine – karena ini menyangkut hidup gw. Bagaikan makan buah simalakama ini mah. Maju kena, mundur kena. Dilema. Huh! Kalo bisa gw mundur aja deh (tapi kena juga). Kalo bisa, gw mau ngulang waktu, atau nge-skip waktu. Ngga mungkin kan, mau ngga mau – harus dihadapi.

Terus Dia bilang sama gw, Dia juga pernah pada posisi gw. He did many miracles, He changed many lifes, He loved people – tapi banyak dari mereka yang kecewa sama dia, bahkan mengkhianati, dan menyalibkan Dia. Dia dibenci dan dikecam sama ahli-ahli taurat, but He kept moving on, doing His way. Dia bilang, yang penting kita tahu bahwa kita melakukan kebenaran. Dia bilang, bukannya dia ngga pusing sama orang-orang yang ngga suka atau kecewa sama dia, tapi kalo Dia terlalu mikirin orang-orang itu, Dia bakal jadi stress sendiri dan rencana-Nya gagal semua. Haha… Toh, Dia sudah melakukan hal yang benar – cepat atau lambat orang-orang itu akan tau.

Wuih, hebat juga ya Dia (ya iyalah, Tuhan!). Wish I could be like him.

By the way, gw jadi mikir… sama juga kaya Maria – kalo dia bisa milih, dia pasti milih anaknya untuk ngga disalib. Bukan ngga dengan susah payah kan dia melahirkan anaknya itu. Mm, tapi dia dengerin suara hatinya bahwa anaknya melakukan hal yang benar, dan dia ngedukung Yesus untuk melakukan jalan-Nya. Tega juga ya Allah, membiarkan anak-Nya disalib. He did nothing when Jesus hung on that tree, bahkan Dia memalingkan wajah-Nya, dan meninggalkan Yesus. TEGA, ih! Ya, tapi Dia tega membiarkan anak-Nya dibunuh demi gua juga. Nah, lo?

Then He reminded me of this song…

Looking back on memories
Thinking how things used to be
Is it me, or was it simple then?
If I stumble, if I fall
Would you help me at all?
Take me in, let me come home again
Will someone tell me, how life should be
Understand me, but let me be me
I’m just finding my own way
In my own sweet time
If I’m making a mistake at least it’s mine
If I travel down a different road to
The one you would take
I’m just finding my own way
If you ever see me cry
Don’t you worry I’ll be fine
I know you only want what’s best for me
It may be a long way home
But the path I take’s my own
I’m not waiting for my destiny
Will someone hold me, when I’m lonely
Understand me, but let me be me
And if you found me all alone
Would you lend a helping hand?
And all I need from you my friend is
For you to understand
And if you would be my comforter
Someone to love
Then you’d help me find my way
(help me find my way)

Charlotte Church




No comments:

Post a Comment