Awalnya sih, gw ngga terlalu ‘ngeh’ dengan dunia permodelan dan ngga terlalu peduli dengan siapa yang jalan di atas runway. Buat gw yang penting, siapa yang ada di balik runway – sang kreator (sedaaaap). Secara I’m so into fashion and she’s so into modelling, Fashion TV adalah channel wajib setiap hari =) Lama-lama, karena kita suka nonton bareng… Dia malah pengen jadi fashion designer, dan guw jadi lebih perhatian dengan beauty and make-up. Sekarang kalo dia ajak gw ngobrol tentang make-up atau model, gw udah ngga bego-bego amat (yess…!)
Sampe akhirnya gw sadar, “Loh? Kok banyak banget ya model yang melakukan plastic surgery?” Yah, suka bingung aja ngeliat a divine creature – suka iri yang jelas mah! Pas liat profile-nya, eh tau-taunya… Terus, waktu nonton reality show di MTV yang tentang beauty pageant gitu dee – besoknya dia mau show, hari ininya dia nyuntik kolagen untuk bibirnya. Man! She’s just 18! Ya, emang sih jadi bagus bibirnya, tapi 18 tahun gitu kan… She even doesn’t need it yet! Parahnya, itu biasa! Ya, kalo uda mulai keriput dan butuh sedikit kolagen untuk face lift – maybe that’s acceptable… Lha ini??? Very not real!
Awalnya gq mikir, “Hm… Curang deh… Mereka ngga cantik karena mereka cantik, dong! Mereka cantik karena plastic surgery. They’re perfect not because they are, but they’re perfect because they made it. FAKE…”
But then, I change my mind. A hunger to be beautiful is everyone’s right. If they’re so into modelling, dan mau melakukan apapun untuk mendapatkannya – so, plastic surgery is one of their efforts. You want it, you pay the price. Di sini gw menghargai mereka, they are willing to do anything that is necessary for their carrier. Modelling, aset utamanya kan tubuh dan wajah, jadi plastic surgery adalah salah satu cara mereka untuk ‘pay the price’.
Still, I’m a person who cannot accept a plastic surgery if it’s not crucially needed.
No comments:
Post a Comment